BAB
I
PENDAHULUAN
A. Judul
Asuhan keperawatan pada
Tn. U dengan kanker laring di ruang B2 THT RSUP Dr. Kariadi Semarang.
B. Latar Belakang
Keperawatan adalah
bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan kebutuhan dasar yang diberikan
kepada individu baik sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik dan
sosial agar mencapai derajat kesehatan yang optimal (Nursalam, 2002)
Keperawatan medikal
bedah merupakan bentuk asuhan keperawatan pada klien yang mengalami gangguan
fisiologis baik yang sudah nyata atau terprediksi mengalami gangguan baik
karena adanya penyakit, trauma atau kecacatan. Salah satu penyakit yang menjadi
permasalahan manusia hingga saat ini adalah kanker. (Smeltzer, Suzanne &
Bare, B E, 2001)
Kanker adalah istilah
umum yang digunakan untuk menggambarkan gangguan pertumbuhan seluler dan
merupakan kelompok penyakit dan bukan hanya penyakit tunggal. (Doegoes, 2000). Kanker
adalah penyakit neoplastik dengan perjalanan ilmiah yang bersifat fatal. Sel –
sel kanker, tidak seperti sel tumor jinak, menunjukkan sifat invasi serta
metastatis dan sangant anaplastik. (Dorland, W. A. Newman. 2011.)
Keperawatan kanker
adalah suatu area praktek yang mencakup semua kelompok usia dan spesialisasi
keperawatan serta dilakukan dalam beragam tatanan perawatan, pelayanan
kesehatan, meliputi rumah, komunitas, institusi perawatan akut dan pusat –
pusat rehabilitasi. Bidang atau spesialisasi keperawatan kanker atau
keperawatan onkologi memiliki perkembangan yang sejajar dengan onkologis medis
dan kemajuan terapeutik utama yang telah terjadi dalam perawatan individu
dengan kanker. (Smeltzer, Suzanne & Bare, B E, 2001)
Meskipun kanker
menyerang segala kelompok usia, tetapi kebanyakan kanker terjadi pada orang
yang berusia diatas 65 tahun. Secara keseluruhan, pria mengalami insiden kanker
yang lebih tinggi dibanding wanita. Insiden kanker lebih tinggi di negara
industri dan pada sektor – sektor indsutri di negara berkembang. Insidensi
kanker kepala leher di seluruh dunia tiap tahunnya sebesar lebih dari 500.000
kasus. Di Indonesia tidak ada data insidensi kanker kepala leher yang akurat
dan mencakup seluruh keganasan kepala leher. (Adams Boeis Higler, 2001)
Di Negara maju,
rata-rata satu dari empat orang meninggal karena kanker (1:4). Di Eropa dan
Amerika kanker laring merupakan penyakit keganasan nomor 1, tetapi di Indonesia
keganasan nomor satu adalah kanker nasofaring, sedangkan kanker laring hanya
menempati urutan kedua atau ketiga. Bila dibandingkan seluruh tubuh, kanker
laring menempati urutan yang ke – 14, kanker nasofaring menempati urutan ketiga
atau empat. Kanker
laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara (laring) atau daerah
lainnya di tenggorokan. Karsinoma sel skuamosa merupakan keganasan
laring yang paling sering terjadi (94%). Gejala – gejala dini termasuk suarau
parau, sesuai dengan keterlibatan timbul, nyeri, dispnea dan akhirnya disfagia.
(Adams Boeis Higler. 2001)
Setiap tahun di Amerika
Serikat, sekitar 11.600 kasus baru ditemukan dan 4090 individu penderita kanker
laring akan mati. (Smeltzer, Suzanne & Bare, B E. 2001). Angka kejadian
Kanker laring di Indonesia cukup tinggi, yakni 4,7 kasus/tahun/100.000 penduduk
atau diperkirakan 7000 – 8000 kasus per tahun di seluruh Indonesia (Departemen
Kesehatan, 1980). Santosa (1988) mendapatkan jumlah 716 (8,46%) penderita
Kanker laring dari 8463 kasus keganasan di seluruh tubuh. Di RSUP Dr. Kariadi Semarang,
pada Januari 2012 – Maret 2013 tercatat 1519 pasien dengan gangguan THT, dan dari
jumlah tersebut, pasien dengan kanker laring sebanyak 83 kasus (5,5 %).
Usaha pencegahan kanker
laring meliputi pencegahan primer, sekunder dan tertier. Pencegahan primer
dengan menghindari atau mengatasi risiko-risiko awal, misalnya menganjurkan
masyarakat tidak merokok, semua pekerja pabrik harus memakai masker, dan memajukan
pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan. Pencegahan sekunder dengan
melakukan deteksi dini terhadap penyakit, sehingga dapat dilakukan pengobatan
dini. Pencegahan tertier dengan melakukan tindakan klinik sebagai pengobatan
atau terapi. Di Indonesia pencegahan tertier dan sekunder masih mengalami
kendala-kendala yang besar. Di daerah semarang pada khususnya, kemampuan hidup
penderita kanker laring masih kurang dari 4 tahun. Hal ini terjadi karena
penderita sering datang terlambat, pada umumnya mereka sudah berada pada
stadium lanjut. (Bambang S.S. 1990).
Dari data – data di atas,
maka penulis mengangkat judul “Asuhan Keperawatan pada Tn. U dengan kanker
laring di ruang B2 THT RSUP Dr. Kariadi Semarang”
C.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar penulis dapat mendalami lebih luas
masalah – masalah yang timbul pada pasien dengan kanker laring Tn. U melalui
proses keperawatan.
2.
Tujuan
Umum
a.
Agar penulis dapat melakukan pengkajian data klien
dengan kanker laring.
b.
Agar penulis dapat menganalisa data dan
menentukan prioritas diagnosa klien kanker laring.
c.
Agar penulis
dapat membuat rencana asuhan keperawatan klien dengan kanker laring sesuai
prioritas diagnosa.
d.
Agar penulis
dapat melaksanakan implementasi rencana keperawatan pada klien dengan kanker
laring
e.
Agar penulis
dapat mengevaluasi hasil intervensi keperawatan pada klien dengan kanker
laring.
f.
Agar penulis dapat mendokumentasikan asuhan
keperawatan pada klien dengan kanker laring.
D. Sistematika
Penulisan
Sistematika penulisan
berisi tentang sistem penulisan KTI, yaitu sebagai berikut :
HALAMAN
JUDUL
HALAMAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN
PENGESAHAN PENGUJI
HALAMAN
PERSEMBAHAN
MOTTO
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Tujuan
C.
Sistematika Penulisan
BAB
II : KONSEP DASAR
A.
Definisi
B.
Etiologi
C.
Insidensi dan Prognosis
D.
Klasifikasi
E.
Manifestasi Klinis
F.
Patofisiologi
G.
Pathway
H.
Komplikasi
I.
Pemeriksaan Penunjang
J.
Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
K.
Fokus Pengkajian
L.
Diagnosa Keperawatan
M.
Fokus Intervensi
BAB
III : RESUME KEPERAWATAN
A.
Pengkajian
1.
Identitas Klien
2.
Riwayat Keperawatan
3.
ADL
4.
Pemeriksaan Fisik
5.
Pemeriksaan Penunjang
6.
Therapi
7.
Diit
B.
Analisa Data
C.
Prioritas Diagnosa Keperawatan
D.
Rencana Keperawatan, Implementasi dan Evaluasi
BAB
IV : PEMBAHASAN
BAB
V : PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar