Selasa, 11 Juni 2013

KTI BAB I



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Judul
Asuhan keperawatan pada Tn. U dengan kanker laring di ruang B2 THT RSUP Dr. Kariadi Semarang.

B.       Latar Belakang
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik dan sosial agar mencapai derajat kesehatan yang optimal (Nursalam, 2002)
Keperawatan medikal bedah merupakan bentuk asuhan keperawatan pada klien yang mengalami gangguan fisiologis baik yang sudah nyata atau terprediksi mengalami gangguan baik karena adanya penyakit, trauma atau kecacatan. Salah satu penyakit yang menjadi permasalahan manusia hingga saat ini adalah kanker. (Smeltzer, Suzanne & Bare, B E, 2001)
Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan gangguan pertumbuhan seluler dan merupakan kelompok penyakit dan bukan hanya penyakit tunggal. (Doegoes, 2000). Kanker adalah penyakit neoplastik dengan perjalanan ilmiah yang bersifat fatal. Sel – sel kanker, tidak seperti sel tumor jinak, menunjukkan sifat invasi serta metastatis dan sangant anaplastik. (Dorland, W. A. Newman. 2011.)
Keperawatan kanker adalah suatu area praktek yang mencakup semua kelompok usia dan spesialisasi keperawatan serta dilakukan dalam beragam tatanan perawatan, pelayanan kesehatan, meliputi rumah, komunitas, institusi perawatan akut dan pusat – pusat rehabilitasi. Bidang atau spesialisasi keperawatan kanker atau keperawatan onkologi memiliki perkembangan yang sejajar dengan onkologis medis dan kemajuan terapeutik utama yang telah terjadi dalam perawatan individu dengan kanker. (Smeltzer, Suzanne & Bare, B E, 2001)
Meskipun kanker menyerang segala kelompok usia, tetapi kebanyakan kanker terjadi pada orang yang berusia diatas 65 tahun. Secara keseluruhan, pria mengalami insiden kanker yang lebih tinggi dibanding wanita. Insiden kanker lebih tinggi di negara industri dan pada sektor – sektor indsutri di negara berkembang. Insidensi kanker kepala leher di seluruh dunia tiap tahunnya sebesar lebih dari 500.000 kasus. Di Indonesia tidak ada data insidensi kanker kepala leher yang akurat dan mencakup seluruh keganasan kepala leher. (Adams Boeis Higler, 2001)
Di Negara maju, rata-rata satu dari empat orang meninggal karena kanker (1:4). Di Eropa dan Amerika kanker laring merupakan penyakit keganasan nomor 1, tetapi di Indonesia keganasan nomor satu adalah kanker nasofaring, sedangkan kanker laring hanya menempati urutan kedua atau ketiga. Bila dibandingkan seluruh tubuh, kanker laring menempati urutan yang ke – 14, kanker nasofaring menempati urutan ketiga atau empat. Kanker laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara (laring) atau daerah lainnya di tenggorokan. Karsinoma sel skuamosa merupakan keganasan laring yang paling sering terjadi (94%). Gejala – gejala dini termasuk suarau parau, sesuai dengan keterlibatan timbul, nyeri, dispnea dan akhirnya disfagia. (Adams Boeis Higler. 2001)
Setiap tahun di Amerika Serikat, sekitar 11.600 kasus baru ditemukan dan 4090 individu penderita kanker laring akan mati. (Smeltzer, Suzanne & Bare, B E. 2001). Angka kejadian Kanker laring di Indonesia cukup tinggi, yakni 4,7 kasus/tahun/100.000 penduduk atau diperkirakan 7000 – 8000 kasus per tahun di seluruh Indonesia (Departemen Kesehatan, 1980). Santosa (1988) mendapatkan jumlah 716 (8,46%) penderita Kanker laring dari 8463 kasus keganasan di seluruh tubuh. Di RSUP Dr. Kariadi Semarang, pada Januari 2012 – Maret 2013 tercatat 1519 pasien dengan gangguan THT, dan dari jumlah tersebut, pasien dengan kanker laring sebanyak 83 kasus (5,5 %).
Usaha pencegahan kanker laring meliputi pencegahan primer, sekunder dan tertier. Pencegahan primer dengan menghindari atau mengatasi risiko-risiko awal, misalnya menganjurkan masyarakat tidak merokok, semua pekerja pabrik harus memakai masker, dan memajukan pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan. Pencegahan sekunder dengan melakukan deteksi dini terhadap penyakit, sehingga dapat dilakukan pengobatan dini. Pencegahan tertier dengan melakukan tindakan klinik sebagai pengobatan atau terapi. Di Indonesia pencegahan tertier dan sekunder masih mengalami kendala-kendala yang besar. Di daerah semarang pada khususnya, kemampuan hidup penderita kanker laring masih kurang dari 4 tahun. Hal ini terjadi karena penderita sering datang terlambat, pada umumnya mereka sudah berada pada stadium lanjut. (Bambang S.S. 1990).
Dari data – data di atas, maka penulis mengangkat judul “Asuhan Keperawatan pada Tn. U dengan kanker laring di ruang B2 THT RSUP Dr. Kariadi Semarang”

C.      Tujuan
1.      Tujuan Umum
Agar penulis dapat mendalami lebih luas masalah – masalah yang timbul pada pasien dengan kanker laring Tn. U melalui proses keperawatan.
2.      Tujuan Umum
a.         Agar penulis dapat melakukan pengkajian data klien dengan kanker laring.
b.        Agar penulis dapat menganalisa data dan menentukan prioritas diagnosa klien kanker laring.
c.         Agar penulis dapat membuat rencana asuhan keperawatan klien dengan kanker laring sesuai prioritas diagnosa.
d.        Agar penulis dapat melaksanakan implementasi rencana keperawatan pada klien dengan kanker laring
e.         Agar penulis dapat mengevaluasi hasil intervensi keperawatan pada klien dengan kanker laring.
f.         Agar penulis dapat mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan kanker laring.
D.      Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan berisi tentang sistem penulisan KTI, yaitu sebagai berikut :
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
MOTTO
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Tujuan
C.     Sistematika Penulisan
BAB II : KONSEP DASAR
A.    Definisi
B.     Etiologi
C.     Insidensi dan Prognosis
D.    Klasifikasi
E.     Manifestasi Klinis
F.      Patofisiologi
G.    Pathway
H.    Komplikasi
I.       Pemeriksaan Penunjang
J.       Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
K.    Fokus Pengkajian
L.     Diagnosa Keperawatan
M.   Fokus Intervensi
BAB III : RESUME KEPERAWATAN
A.    Pengkajian
1.        Identitas Klien
2.        Riwayat Keperawatan
3.        ADL
4.        Pemeriksaan Fisik
5.        Pemeriksaan Penunjang
6.        Therapi
7.        Diit
B.     Analisa Data
C.     Prioritas Diagnosa Keperawatan
D.    Rencana Keperawatan, Implementasi dan Evaluasi
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar